Gameplay-nya sebagian besar adalah petualangan dengan banyak adegan objek tersembunyi. Sebenarnya, ada sangat banyak jumlahnya, sehingga fans OT akan menyukai game ini. Meskipun, adegan objek tersembunyinya tidak interaktif. Menu utamanya hanya menawarkan dua mode gameplay: kasual dan lanjutan. Adapun untuk teka-teki dan minigame, hanya ada sedikit, dan mudah untuk dipecahkan, terutama jika Anda bermain di mode permainan kasual.

Pada awalnya Anda memiliki sebuah buku catatan dengan daftar penghargaan untuk didapatkan. Juga, selama permainan, Anda harus mengumpulkan 25 Mata Horus. Sebagai bantuan, ada tombol hint, yang benar-benar tidak membantu, pada saat Anda terjebak. Selain itu, Anda tidak dapat menggunakan tombol hint dalam adegan OT. Tidak ada peta, karena juga tidak akan ada gunanya, setiap bab benar-benar tertutup dan Anda tidak harus kembali ke belakang selama game ini. The Dreamatorium Dr Magnus cukup panjang. Butuh waktu 5 setengah jam bagi saya untuk menyelesaikan game ini pada mode lanjutan.

Karya seninya indah, demikian juga dengan musiknya. Setiap adegannya digambar dengan jelas dan diberi warna-warna cerah. Namun beberapa adegan OTnya sedikit gelap, yang membuat prosesnya menjadi lebih rumit. Tidak ada alih suara dalam permainan, namun, terus terang, tidak ada banyak orang untuk diajak berbicara. Jadi, tidak ada kotak dialog, yang bisa membuat permainan lebih dinamis.

Plotnya sendiri sangat menarik dan saya benar-benar menikmati untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setiap langkah dipikirkan dengan baik dan logis. Saya akan merekomendasikan game ini bagi para penggemar genre petualangan dan bagi mereka yang ingin merasakan perubahan dari cerita Gothic yang gelap. “Santai” adalah kata terbaik yang dapat menggambarkan The Dreamatorium Dr Magnus. Sebuah jeda yang bagus dari rutinitas sehari-hari.