Tapi bukan hanya entri bagus yang menarik perhatian kita. Kami juga telah memperkirakan bahwa para pengembang ini, yang agak jarang meluncurkan produk game mereka, akan memberikan kami sesuatu yang sangat layak. Sayangnya, prinsip “untuk berbicara sedikit tetapi mengatakan banyak” sama sekali asing bagi Absolutist. Dengan memiliki cerita secara keseluruhan yang menjanjikan, Bedtime Stories: The Lost Dreams gagal dalam presentasinya. Untuk memahkotai itu semua, terdapat banyak perjalanan bolak-balik di sana yang membuat gameplaynya menjadi cukup membosankan dan tidak menarik.

Dengan dua atau tiga teka-teki menyenangkan untuk diecahkan, Bedtime Stories: The Lost Dreams tidak bisa megharapkan pujian apapun. Sistem hint yang terlalu murah hati, baik dalam mode biasa dan ahli tidak memberikan sedikit pun kesempatan bagi pemain untuk mencoba tantangan permainannya. Dialog dalam game terlalu banyak melakukan pegangan tangan, sehingga sangat mudah untuk menyelesaikan kesemua dua puluh adegan ini dalam waktu dua atau tiga jam.

Akan tetapi harus kami akui, karya gambarnya lumayan baik dan canggih tapi gaya kartun dari layar utama ini membuatnya tampak timpang dan aneh. Berkat karya gambarnya yang halus latar objek tersembunyi sangat enak untuk ditembus namun secara teknis semua ini sudah biasa. Latar belakang musik adalah lagu tidur mendayu-dayu yang dapat dengan mudah Anda abaikan.

Game ini sama saja seperti kasus ini: Anda telah memilih apel paling merah dari sebuah baskom, tapi ternyata justru itu yang paling asam. Sebagai penutup tinjauan pedas kami pada Bedtime Stories: The Lost Dreams, kami ingin menambahkan bahwa hidup ini terlalu singkat dan terlalu berharga dan masih ada terlalu banyak permainan mengasyikkan lain untuk dimainkan di waktu luang Anda. Teruslah mencari yang lebih layak!